Episod 9
Dalam kelam malam, Salina terdengar lembut alunan suara laki-laki membacakan sesuatu….Salina cuba mengingati di mana dia pernah mendengar alunan yang cukup indah itu…
Cahaya yang terbias dari lampu minyak tanah di bawah pokok itu menampakkan susuk tubuh laki-laki berjubah putih dan berserban sedang berdiri sambil tangan ditekup di perut…Laki-laki itu,laki-laki yang pernah Salina temui di bawah pokok rendang .Ya..laki-laki yang memanggilnya sayang…Salina memerhati setiap pergerakan laki-laki itu dengan penuh kehairanan…Selesai berpaling ke kiri dan kanan dan dalam keadaan duduk bersimpuh ke sebelah kanan, laki-laki berjanggut kemas di dagu itu memhadiahkan salam dan senyuman yang cukup manis seperti sebelumnya..
“Assalamualaikum sayang…,”salam di lafaz dengan senyuman yang tidak lekang di bibir..
“Sayang?siapa sayang?kenapa panggil saya sayang?Siapa awak?,”Tanya Salina kehairanan tanpa menjawab salam…
Tatkala itu,Salina berusaha memerah otak memikirkan wajah laki-laki yang seperti dikenalinya itu…Jari-jemari Salina menyauk ke belakang rambut yang menutup wajahnya yang lembut ditiup angin malam dan setelah itu kejap memegang kepalanya yang sedang ligat berfikir…
“Kamu sayangku.Salina..sayang kerna kamu isteriku yang tercinta..Sayang udah lupa sama suami sendiri ?Ahmad Hairi…suamimu..suami yang kau cintai..,”jawab laki-laki itu sambil menutup kepala Salina dengan kain serbannya..
“Salina?saya Salina?Saya ada suami?,”Tanya Salina yang semakin bingung…berkerut-kerut dahinya ketika itu…
“Ya..kamu Salina..lupa nama sendiri?Ya..kamu sudah bersuami..dan suamimu adalah laki-laki yang sedang bersama kamu tika ini..,”lembut saja tutur laki-laki itu..
“Apa yang awak baca tadi?,”Tanya Salina dengan dahi berkerut-kerut..
“Aku membaca kitab suci Allah.Kitab yang kamu cintai,kamu selalu mahu mendengarnya…Yang tadi itu Surah Maryam. Masa kamu lupa juga..,”bersinar-sinar senyuman laki-laki itu mengucapkan kata-kata itu.
“Ya..aku lupa!Memang aku lupa!siapa diri aku?kenapa aku ada di sini?dan aku lupa kamu siapa!,”dengan tiba-tiba nada Salina berubah.Nampak kemarahan terbit disitu.
“Astaghfirullah..istighfar Salina..istighfar…Astaghfirullahaladzhim..ingat Allah…jangan kamu sesekali lupa padaNYA…tenang…tenang ya sayang..,”Salina dibawa ke dalam dakapan bagi menenangkannya..
Tenang seketika,hanya deruan ombak kedengaran berselang –seli dengan bunyi esakan..Tiba-tiba Salina menolak kasar tubuh laki-laki itu,menolak jauh dirinya dari dakapan.Dengan linangan air mata ,Salina merenung tajam ke arah laki-laki yang mengaku suaminya.Berputar lingat dirinya memikirkan kebenaran kata-kata itu..Dalam beberapa saat…
“Argh….argh…,”Salina mengerang kesakitan ..terasa kepalanya memberat lalu dia rebah….Salina memandang ke langit yang kian cerah di pandangan..
No comments:
Post a Comment